Bukan Uang, Bukan Mainan, Bukan Jajan. TAPI Anak Butuh Orang Tua yang Memberi Kasih Sayang Tulus Ikhlas..


TERUNTUKMU WAHAI ORANG TUA
LUANGKAN WAKTUMU 1 MENIT UNTUK MEMBACA INI

Ada sebuah cerita :
Alkisah disebuah keluarga kecil terdiri dari Ayah, Ibu dan 2 Anak Perempuan dan Laki-laki yang masih balita

Pada hari-hari biasanya, sang ayah pergi kerja pagi dan pulang malam
Tidak jarang dia pergi saat anak-anaknya masih tertidur pulas dan pulang setelah anaknya tertidur pulas.

Dia berfikir dengan sibuk bekerja dari pagi hingga malam untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan keluarganya

Berharap lelahnya untuk senyum sang istri dan si buah hatinya.

Hal itu rutin terus menerus hingga anak-anaknya beranjak lebih besar.

Baca juga: Elly Risman, Pakar Parenting: Jangan ABAIKAN Perasaan Anakmu..

Hingga tiba suatu masa pada saat ayahnya pulang dari bekerja lebih cepat dan sang anak masih bangun

Sang anak berkata : yah, ayah kerja tiap hari buat apa sih? Tanya sang anak polos
Ayah kerja untuk mu anakku, jawab sang ayah

Lalu si anak bertanya : ayah kerja sehari dibayar berapa yah?

Cukup besar lah nak, diatas UMR ditambah bonus dan insentif lainnya, jawab sang ayah bangga

Iya berapa yah? Si anak semakin kritis bertanya

Buat apa kamu tanya seperti itu nak? Udah ga usah bnyak nanya2 yg kya gtu, km tidur az sana, jawab sang ayah mulai kesal

Aku mau tau yah, please jawab pertanyaanku, rengek sang anak memohon kepada ayahnya.

Baca juga: Coba Para Suami Gantian Ngurus Anak dan Rumah, Nggak Usah Seharian, Cukup 3 Jam Saja

Ayah rata-rata dapat 1juta perhari, makanya ayah bisa beli rumah, mobil, ngasih kamu mainan mahal dan tabungan untuk kamu, ya sudah sekarang kamu tidur sana, jangan ganggu ayah dulu, ayah sudah capek. Jawab sang ayah

Hmmm aku mau pinjem 50rb boleh yah? Pinta sang anak

Buat apa? Emang uang tabunganmu kmn? Buat jajan2 lagi ya? Kok sudah habis az? Udah km masuk kamar dan tidur sana, hardik sang ayah

Sang anak pun berlari ke kamarnya dengan kecewa dan menangis

Sang istri yang dari tadi sibuk menyusui adiknya akhirnya berkata pada suami
Jangan marah-marah seperti itu pada anakmu, kamu tau kenapa hari ini dia belum tidur? Dia menunggu kamu pulang, karena hari ini dia tau kamu pulang lebih cepat dari biasanya, dia sering bertanya ayah kmna? Kok ga pernah ada waktu buat aku, teman-temanku punya ayah, mereka bermain bersama, kok ayahku ga ada

Akhirnya sang ayah terdiam, bersedih dan menyadari kekurangannya

Pergilah ia ke kamar anaknya
Melihat sang anak yang masih menangis sesenggukkan, dipeluklah anak itu dengan erat

Ayah sayang sama kamu nak, maaf kan ayah karena kasar sama kamu. Redam sang ayah.

Baca juga: Tips Manajemen KEWARASAN Bagi Ibu Rumah Tangga. PENTING Untuk Dibaca!

Sang ayah bertanya, kamu tadi mau minjam uang untuk apa nak? Buat apa kamu pinjam dari ayah? Ayah kan cari uang untuk kita semua, buat kebahagiaan kamu juga, jadi uang ayah uang kamu juga, ini ayah ada 500rb, kamu ambil ya untuk keperluan kamu

Sang anak menjawab, tidak usah yah, aku cuma butuh 50rb aja, karena setiap hari aku menabung dari uang yang ayah berikan lewat ibu, aku baru punya 950rb skrg jd kurang 50rb aja

Lhooo buat apa nak? Tanya sang ayah

Aku mau bayar ayah 1 hari aja, jawab si anak penuh keyakinan

Untuk apa kamu mau bayar ayah? Sang ayah bingung

Aku mau ayah 1 hari aja temenin aku main, sekolah, belajar, bermain ditaman, jalan-jalan, bercanda, seneng-seneng kaya temenku yang lain, jawab sang anak sambil menangis

Sang ayah pun terharu dan memeluk erat sang anak
Selama ini ternyata dia keliru besar, dia berfikir dengan mencari uang dia bisa membeli kebahagiaan untuk anaknya tetapi yang didapat adalah kesedihan bagi anaknya

Dari cerita diatas, itu bukanlah cerita fiksi atau imajiner tetapi itu sudah pernah saya alami sewaktu masih menjadi anak kecil.

Saya sering melihat teman seusia saya dengan hangat bercengkrama, bermain, makan pagi-siang-malam bareng dalam 1 meja dengan orang tuanya

Saya merasa iri dan sedih karena orang tua saya tidak bisa seperti itu, sibuk bekerja, sibuk dinas keluar kota, weekend isinya marah-marah sampai memukuli saya (karena saya ingin dapat perhatian dengan berbagai cara tetapi itu dianggap keterlaluan)

Alhasil setiap weekend bukannya senang malah merasa lebih baik ayah saya kerja biar tidak marah-marah dirumah

Baca juga: Inilah Tips Menjadi Orang Tua yang Lembut dan Sabar dari PAKAR Parenting..

Dari hal itu pula hari ini saya Fokus untuk jadi PENGANGGURAN
agar saya bisa FOKUS menemani perkembangan sang buah hati

Ingat, 
BUKAN UANG
BUKAN MAINAN
BUKAN JAJAN
BUKAN BAJU
BUKAN MOTOR
BUKAN MOBIL
BUKAN RUMAH

Bukan hal-hal yang berbau materi yang anak butuhkan, tetapi adanya orang tua yang setiap hari ada untuk memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas lah yang mereka butuhkan

Saya sudah pernah merasakan masa kecil yang tidak bahagia, padahal materi dirumah lebih dari cukup untuk saya, tetapi saya tidak merasakan kebahagiaan bisa punya ayah siaga

Jangan besarkan EGO anda, dengan berfikir memakai logika anda, tetapi cobalah berfikir dengan logika perasaan anak anda sehingga anda bisa memberikan kebahagiaan sepenuhnya untuk anak anda

Salam PENGANGGURAN BAHAGIA
Jadilah Ayah SIAGA untuk anak dan istrinya
:)

AB_Yusuf

Please COMMENT, LIKE & SHARE Artikel ini jika sudah membacanya sampai akhir

Semoga Bermanfaat bagi yang lainnya

Baca juga: Jangan Sampai Tanpa Terasa Kita Menabung Banyak Luka di Jiwa Anak-Anak Kita..

Komentar

  1. Aku dua saudara.dan aku yg terakhir.di besarkan nenek sama kakek di desa.orangtua kerja di jakarta semua.beda dengan kakak saya.saya belum pernah dapet rasanya kasih sayang orangtua.mungkin kakak udah pernah ngrasain kasih sayang seorang papa sama mama.saya cuman dapet kasih sayang dari mama cuman sampe smp kelas 3 sebelum alm mama meninggal.kasih sayang papa? Haha sama sekali belum pernah ngrasain.kek apasih disayang papa.suka iri sama temen²yg pulang sekolah dijemput papa nya.maen sama papanya.aku ? Aku cuman bisa ngeliat doang.iriiiiiii banget.sampe skrng aku umur 24th.aku selalu pengen dapet kasih sayang dari yg namanya papa.papa ku nikah lagi dan ga pernah pulang.kakak udah nikah dan idup sama suaminya.nenek kakek udah meninggal.dan endingnya aku sendirian di desa tanpa siapa².sepi sepi sepi dan sepi tiap hari yg aku rasain.semoga tuhan yg maha esa punya rencana yg baik buat aku 😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istriku Biasa Saja dan Tidak Cantik, Namun Dia Adalah Istri Terbaik Untukku..

TERNYATA.. Baik Buruknya Istri Itu Tergantung Dari Suami..

ASTAGHFIRULLAH! Inilah Dampak Mengerikan Ibu yang Suka Marah-Marah Pada Anak