Astaghfirullah..! Menakut-nakuti Anak Bisa Membuatnya Jadi Pembangkang dan Penakut..
Astaghfirullah..! Menakut-nakuti Anak Bisa Membuatnya Jadi Pembangkang dan Panakut..
“Awas lho! Disana ada pocong!”
“Awas lho! Nanti digigit kecoa!”
Setiap orang tua kadang kala sering menakut-nakuti anak. Dengan alasan agar anak patuh dan nurut pada orang tua. Tapi tahukah Anda ternyata ada dampak mengerikan akibat menakut-nakuti anak lho…
Banyak orang tua menakut-nakuti anaknya. Anehnya, tujuan menakut-nakuti agar anak menuruti keinginan orang tua. Padahal mereka tidak sadar beberapa dampak ketakutan pada anak.
Sebagai orangtua Anda pasti menyadari tidak mudah mendidik anak terutama tentang kedisiplinan. Mulai dari disiplin makan hingga belajar. Hal-hal inilah yang membuat orangtua melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan menakut-nakuti anak agar mereka patuh. Misalnya 'ayo makan, kalau tidak pak Polisi datang’.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH! Inilah Dampak Mengerikan Ibu yang Suka Marah-Marah Pada Anak
Hal ini terlihat sepele tapi jika dilakukan terus menerus maka akan menciptakan pribadi anak yang penakut.
Cara Mendidik. Menurut Henny E.Wirawan, M.Hum, Dosen Psikologi dari Universitas Tarumanegara Jakarta, menakuti anak agar ia mau melakukan sesuatu merupakan hal yang tidak baik. “Sering menakut-nakuti anak itu sebenarnya tidak baik, karena mendidik anak pun harus dengan cara yang tepat. Tidak dengan menakut-nakutinya," ujar Henny yang hari itu tampil dengan blouse batik hitam dan celana warna senada.
Sementara itu, di tempat berbeda Farida Syahrani.H., M.Psi., dosen Psikologi dari Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia ini mengatakan, menakut-nakuti anak bukanlah solusi agar anak menjadi disiplin tetapi justru membuat jiwa anak terancam hingga trauma.
“Menakut-nakuti anak bukanlah sebuah jalan keluar agar anak mau makan, ataupun belajar karena efek paling buruknya anak menjadi trauma, dia akan menganggap makanan itu sesuatu yang ditakuti, dan itu membuat anak nantinya menjadi dilema. Pada akhirnya si anak menjadi penakut,” ujar Farida.
Baca juga: Kalau Anda Suka Marah Menghadapi Perilaku Anak, Artinya Itu Kurang Kompetensi Mengasuh Anak..
Ditambahkan Henny dampak yang akan terjadi jika orangtua selalu berusaha menyuruh anak dengan cara menakutinya adalah menjadi pribadi pengecut. “Dampaknya bervariasi.
Memang ada anak yang menjadi sangat penurut. Namun lama kelamaan jika dia terus menerus selalu ditakut-takuti, si anak bisa saja menjadi pembantah dan lama-lama ia akan melawan karena ucapan orangtuanya dianggap berbohong dan tidak terbukti,” terang Henny.
Jika orangtua melakukan hal ini terus menerus pada anak akan menimbulkan efek. Pertama, si anak jadi tidak percaya pada ucapan orangtuanya. Kedua, si anak menjadi pribadi pengecut.
Baca juga: Ternyata Ini 5 Faktor yang Menyebabkan Anak Jadi Nakal.. PENTING Diketahui Ayah Bunda..
Dampak Menakut-nakuti Anak
Menakut-nakuti bayi di bawah 12 bulan
Menakut-nakuti bayi di bawah 12 bulan hanya akan membuat ia selalu merasa tidak aman dan nyaman. Karena, dengan menakut-nakuti bayi, apalagi selalu berulang diterima, lama kelamaan dia akan menyerapnya. Dalam otak akan terekam bahwa apa yang ditakut-takuti tersebut sehingga si kecil selalu merasa tidak aman dan nyaman.
Menakut-nakuti Batita
Menakut-nakuti anak usia 1-3 tahun (batita) hanya akan membuat anak tergantung pada orang tua. Anak balita tidak bisa membedakan mana yang masuk akal dan mana yang tidak. Karena itu, apa yang dilihat dan diingatnya sering diserap sebagai sesuatu yang nyata. Sehingga menakut-nakuti anak usia 1-3 tahun atau batita hanya akan membuatnya tergantung pada orang tua. Akhirnya si anak menjadi sosok penakut.
Menakut-nakuti Balita
Anak usia 3-5 tahun (Balita) memiliki imajinasi yang sudah berkembang. Rasa takut yang muncul karena selalu ditakut-takuti akan membuatnya mimpi buruk. Sementara ketakuran yang terus menerus dialami akan mengakibatkan anak selalu bingung, cemas, dan tegang.
Baca juga: MASYA ALLAH! Sesungguhnya Seorang Ibu Itu Punya Ladang Pahalanya Sendiri..
Menakut-nakuti 6-9 tahun
Suasana takut akibat sering ditakut-takuti itu terus menetap dalam benak anak, maka proses eksplorasi, bermain dan rutinnya akan terganggu serta terhambat. Perasaan takut berlebihan akan merusak kemampuan berpikir dan berperilaku secara rasional, terutama dalam pengambilan keputusan.
Menakut-nakuti anak 9-12 tahun
Terlalu banyak menakut-nakuti anak pada usia ini juga berakibat negatif. Banyak energi terbuang percuma karena anak memelihara rasa takutnya yang berlebihan sehingga mengganggu proses belajarnya di sekolah. Dia tak bisa konsentrasi belajar. Yang seharusnya digunakan untuk belajar, jadi digunakan untuk mengatasi rasa takutnya.
TIPS BUAT ORANG TUA MENGHINDARI MENAKUT-NAKUTI ANAK
– Stop menakut-nakuti anak dalam bentuk apapun. Jika terpaksa perlu ada penjelasan dari orang tua sehingga anak mengerti
– Di usia bayi, kebutuhan dasar sangat penting diperhatikan yaitu terciptanya rasa aman dan nyaman. Tugas orang tua adalah mengkondisikan suasana lingkungan yang kondusif dengan cara membujuk atau mengajak si kecil dengan kata-kata lemah dan lembut.
– Begitupun dengan batita dan si pra sekolah, membujuknya lebih efektif daripada menakut-nakuti yang jelas tidak ada manfaatnya.
Baca juga: Hal-Hal yang Bikin Nyesek Dalam Hubungan Suami Istri. Baca & Sebarkan!
– Kontrol mengatasi rasa takut anak, jangan biarkan si kecil sendiri mengatasi rasa takutnya. Doronglah anak untuk mengekspresikan perasaannya sehingga sehingga latar belakang ketakutannya dapat terungkap.
– Bila rasa takut anak sudah mengganggu aktivitasnya sehari-hari, sebaiknya konsultasikan pada ahli.
Setiap orangtua ingin anaknya menjadi penurut. Salah satu cara yang dilakukan adalah menakuti-nakuti dengan sesuatu yang dianggap menyeramkan dan menakutkan. Cara menakuti ini memang cukup efektif untuk meredam keinginan anak-anak agar tidak melakukan hal yang tidak berkenan bagi orangtua.
Namun sebenarnya ketakutan adalah kondisi alamiah yang membantu anak menghadapi pengalaman baru, selain itu merupakan insting melindungi diri dari bahaya. Alangkah baiknya orangtua tidak menakuti-nakuti anak dengan sesuatu yang dianggap menyeramkan dan menakutkan, tetapi memahami ketakutan anak dan mengatasinya. Berikut ini cara mengatasi ketakutan anak.
Ajarkan Menaati Aturan dan Berikan Penjelasan Rasional
Sebaiknya jangan menakut-nakuti anak, karena yang kita lakukan justru menumbuhkan rasa takut anak pada hal-hal yang seharusnya tidak perlu ditakuti. Lebih baik ajarkan anak menaati aturan yang kita buat dengan penjelasan rasional alasan aturan kita.
Berkatalah Jujur dan Berikan Pengertian kepada Anak karena Anak Mampu Berpikir Dewasa
Sebaiknya berkatalah jujur dan berikan pengertian pada anak, seperti kita memberi pengertian kepada orang dewasa karena sesungguhnya anak-anak juga mampu berpikir dewasa. Jika anak tetap memaksa, katakanlah dengan penuh pengertian dan tataplah matanya.
Baca juga: Kalau Anak Susah Makan, Gampang Sakit, Perlu Nutrisi Agar Anak Tumbuh Cerdas Coba Lakukan Hal Ini..
Orangtua menakut-nakuti anak tujuannya ingin melindungi anak agar tidak terjadi hal-hal yang bisa menyakitinya, tetapi justru dengan terlalu sering menakut-nakuti atau memberitahu dampak negatif dari sebuah perbuatan, kreativitas, dan kemandirian anak malah terganggu.
Semoga bermanfaat.. :)
Please Like and Share!!!
Komentar
Posting Komentar